via
Jika
Jogja disebut tempat gudanya buku, maka saya ingin menyebut Lombok sebagai
gudangnya candu. Kalau sudah ke Lombok, bakal kecanduan. Mau bukti? Silakan
Tanya orang-orang yang pernah ke Lombok. Dari Arif Muhammad, penulis pocong
juga pocoooong yang mengugggah vlog-nya ke akun youtube. Juga
dengan Raditya Dika, blogger, pemeran film, penulis skenario, atau
entahlah – saking banyaknya bidang yang digelutinya itu pun beberapa kali
membuat video dan mengunggah foto berlatarkan Lombok. Kalau masih ragu dengan
keindahan Lombok, silakan tanya saya! Iya! Tanya saya! Dari lahir sampai hari
ini, dari lugu, anak-anak, remaja, putus – nyambung, putus, dan ditinggal nikah
beberapa kali, saya masih betah tinggal di Lombok, dan masih sangat sulit kaki ini
untuk sekadar kata ‘merantau’ ke luar pulau.
via youtube
Dalam
episode Mata Najwa dengan tema Komandan Daerah, Gubernur NTB yang menjadi tamu
dalam acara yang diapandu Najwa Shihab itu menjelaskan, pariwisata di Lombok,
dari segi kuantitas, wisatawan mengalami peningkatan. Peningkatan dari tahun ke
tahun begitu signifikan. Lombok, pada tahun 2015 mendapatkan penghargaan berupa
World’s Best Halal Tourism Destination dan World’s Best Halal Honeymoon Destination. Untuk kategori
terakhir, hanya berlaku bagi yang punya pasangan ya, maaf, bagi jomblo dan
belum menikah, honeymoon itu tak mungkin sekali.
***
Peran
pemerintah dalam menduniakan Lombok juga sangat baik. Mengumpulkan anak muda
untuk mempromosikan Lombok – Sumbawa sebagai pariwisata terbaik juga tak bisa
dipandang sebelah mata. Terbukti dengan beberapa kali diadakannya Social Media
Camp, dan juga temu Blogger Time beberapa hari sebelum diadakannya Social Media
Camp tersebut.
Anak-anak
muda Lombok sudah sewajibnya ikut mempromosikan Lombok. Anak muda itu lebih
cepat tangkap dan cepat paham tentang media yang sedang berkembang. Pengguna media
sosial pun sampai hari ini masih didominasi oleh kalangan muda-mudi. Sebutlah
Instagram. Beribu-ibu foto yang diberi caption tentang indahnya Lombok,
lalu di-repost beberapa kali, lalu bermunculan respon netizen yang
intinya kagum dengan indahnya Lombok. Ketika mulut tak sampai tujuan, media
adalah jalan keluarnya.
2016,
Lombok Sumbawa sudah menargetkan diri untuk menarik wisatawan sampai 3 jutaan.
Akan menjadi angka yang fantastis jika diukur dengan pencapaian pada tahun
sebelumnya. Namun Lombok dan Sumbawa, pemerintah, dan para pegiat media sosial
haruslah jeli dan tangkas. Jika mereka tak kompak, mungkin angka itu merupakan angka
yang ‘hampir’ mustahil untuk didapat. Maka lahirlah kegiatan-kegatan seperti
diatas. Didirikannya Generasi Pesona Indonesia (GENPI) Lombok Sumbawa. Sebuah
komunitas resmi penggerak pariwisata NTB yang go digital.
Pulau
seribu masjid, wisata halal dan romantis, rakyat yang kharismatik, dan nyaman serta
candu untuk dikunjungi, maka sudah pantaskah jika saya menyebut Lombok sebagai
retakan surga yang turun bersama Adam dan Hawa?
Bagikan
Lombok Itu (?)
4/
5
Oleh
Muhammad Getar
2 komentar
Tulis komentarYang halal2 itu lagi ada lombanya ya? Sering muncul di timeline. Ngomong2 belum pernah ke Lombok nih, tulis tempat wisata yang wajib dikunjungi kalau ke lombok dongs.
ReplyNtar yaaaa
Reply