Senin, 25 Maret 2019

Postingan Pertama : BLK dan Teman-teman

Hari ke-30 di BLK (yang motoin : Photografer BLK)

Lama vakum dari dunia perblogan, saya akhirnya kembali menulis untuk blog yang sudah berganti domain ini. Selain memperkenalkan blog dengan domain baru, saya akan bercerita tentang sebuah pertemuan yang sangat saya pedihi pada akhirnya. Lagi dan lagi, sebuah ikatan pertemanan yang telah membuat saya nyaman, harus berakhir dengan rasa kehilangan. Selalu dan pasti berakhir seperti itu.

Yosh! Selamat pagi, teman-teman, sobat kaya maupun misqiuen... Apa kabar? Sehat? Alhamdu .... Lillah.... J

Jadi, dalam satu bulan terakhir ini, saya mengikuti sebuah kursus pelatihan basic office yang diselenggarkan oleh Balai Latihan Kerja Lombok Tengah di Praya. Yang namanya bassic, ya yang kita terima di sana, atau materi yang kita dapat hanya seputar basic-nya saja (dasar). Bukan middle atau pertengahan bahkan sampai yang hardcore.

Dimulai dari perkenalan apa itu hardware, software, dan brainwere. Sebelum masuk BLK ini, yang saya tahu ya cuma hardware sama softwere doang. Sungguh katrok sekali bukan? Ya gimana tidak, coba dipikir-pikir, gimana bisa perangkat komputer itu berjalan kalau tidak ada orang yang menjalankannya.

Dalam satu bulan itu kami memulai teori atau praktik sekitar pukul 07.30 WITA dan berakhir menjelang jam tiga sore. Dari beberapa jam tersebut, kami keluar main (istrahat) sebanyak dua kali. Istirahat pertama dari setengah 11 sampai pukul 11 lalu istirahat kedua dari pukul 12 lebih beberapa menit sampai pukul satu. Istirahat kedua ditujukkan untuk makan siang dan beribadah. Istirahat pertama cuma formalitas. Ya gimana tidak, seharusnya istirahat pertama ditujukan hanya untuk sobat kaya yang waktu istirahatnya bisa digunakan untuk ke kantin atau yang lainnya. Yang misquen ya tetap di dalam lab untuk ngerjain tugas yang gak kelar-kelar itu.

Syukur tiada tara, saya dan lima belas orang yang masuk angkatan pertama basic office kemarin mendapat instruktur yang lincah, gesit, energik (meski beliau dalam keadaan kurang sehat). Namanya Pak Habib, beliau sendiri suka menyingkat namanya dengan inisial ABB. Kalau saja guru-guru sekolah saya sejak Sekolah Dasar sampai kuliyah macam beliau, nggak bakalan ada keterangan sakit pura-pura saya di rapor ketika masih mondok dulu. Jangankan keterangan sakit pura-pura, sakit beneran pun bakal saya lawan dah!

Saya ingin memperkenalkan teman-teman saya yang jumlahnya enam belas beserta saya. Saya, kalian sudah kenal dong ya. Laki-laki pecinta kenangan yang masih berusaha keluar dan lari dari bayang-bayang mantan. WKWKKW

Okeee, ini profil mereka :

Darmawan
Ketua kelas, anak pramuka. Paling ribut sejak masuk BLK, akrab dengan siapa saja. Setiap orang yang ia temui akan ia sapa dan secara tiba-tiba saja ia akan akrab dengan mereka. Tukang jajanan samping pertamina, ibu-ibu kantin, anak SMK dekat BLK. Semuanya! Pokoknya semuanya dah! Tapi sayang, nama-nama di atas tidak pernah berbicara secara langsung dengannya.

Baiq Rina Oviana
Sekretaris kelas. Satu klan dengan saya. Meski beda kecamatan. Frase Kanaq Lauq masih sama dengan saya. Jadi,  Kanaq Lauq itu berarti orang-orang yang berasal dari Lombok bagian selatan. Rina, sapaan akrabnya, adalah perempuan yang paling sering dicari oleh anak-anak kelas lain. Awalnya saya kira mereka nyari Rina buat beli pulsa, ternyata untuk meminta kontak whatsapp-nya. Memang aneh orang-orang di negara berkembang macam Indonesia ini!

Muhammad Hasyim
Di antara peserta laki-laki, dia adalah yang paling banyak diamnya. Diam-diam sudah jadi tugasnya, diam-diam ternyata punya konter pulsa, diam-diam saya masih punya hutang sama dia. AHHHHA SIYAP SYIM!!!

Baiq Widiawati
Paling kecil, cepat meneteskan air mata. Pandai merangkai kata. Perempuan yang paling akrab dengan saya. Katanya, selesai kursus ini, dia mau melanjutkan kuliyahnya. Saya amini saja. Semoga diterima dan betah ketika kuliah nanti. Ingat, jangan suka menangis. Akan lebih beruntung nanti para penjual tisu daripada penjual kertas ketika kamu skripsian dan dibentak oleh dosen pembimbingmu.

Muhammad Wathani
Awalnya kami hanya sering saling ejeq, lalu tiba-tiba dia jadi sepupu saya. Kok bisa? Ya begitulah hidup. Bukankah sudah banyak bukti yang lainnya? Pacar yang kita sayangi dulu bisa saja di kemudian hari menjadi setan? Hidup penuh misteri, Wathani adalah salah satu misterinya.

Yosi Yuniar dan seterusnya~
Kenal sejak masa orientasi. Sempat minta jatah snack waktu itu. Orang yang memiliki cita-cita kurus tapi kalau masalah makanan paling depan. Ketika piket kelas dan salah satu tugasnya adalah mengambil makan siang, suruh Oci saja. Dia tidak akan menolak bahkan bisa jadi menawarkan diri, “Sudah waktunya Oci ambil makanan apa belum?”

Lalu Muhammad Dahlan
Rumahnya dekat banget dengan rumah saya. Duduk di belakang saya. Penyuka lagu Malaysia di zaman keemasannya. Tiga hari terakhir, ketika bercerita, dia bikin saya ngakak! Kocak sekali. Saking kocaknya, waktu itu ingin sekali saya membenturkan kepala ke komputer. Kan sudah diasuransikan. Hehe

Husnul Khotimah
Kalian pernah lihat adegan televisi antar genk yang kalau manggil temannya selalu bilang “Guys!!!!” Husnul adalah salah satu peniru terbaiknya. Adegan di televisi manggil temannya dengan kata guys ternyata pernah saya rasakan ketika dia memanggil nama saya. Waktu saya tanya. “Kenapa pakai manggil guys sih?” jawabannya sungguh menakjubkan. “Ndek naon aranm lasing guys!” – “Saya tidak tahu namamu!”

Lalu Iga Wihantara Utama
Ingin menyaingi nama panjang saya ya? Sorry, tidak bisa. Anak paling gahul di kelas. Udah pernah dapat kerja tapi berhenti karena gempa. Logat bahasanya tidak bisa disembunyikan. Perokok yang kalau buat status whatsapp, singkat tapi mengena. Tos sesama marga!

Husnaini
Tua –paling dewasa di antara yang lainnya. Sudah menikah dan punya anak. “Motivasi apa yang anda miliki sehingga anda masuk ke BLK?” – jawabannya sungguh mengherankan, “Saya ingin jadi pelakor, Pak!”

Jawaban di atas saya buat-buat. Tidak benar.

Abdul Haris
Pria kelahiran 1994. Bercerita dulu waktu kampungnya bekonflik dengan kampung sebelah, dia menjadi salah satu orang yang mengangkat senjata. Ya, angkat senjata doang, majunya nggak.

Sumiati
Orang jujur tanpa aling-aling. Saya masih ingat ketika materi soft skill, sebutkan tiga hal yang menggambarkan dirimu. Salah dua jawabannya adalah orang tua dan kejujuran. Makanya saya tidak heran waktu nge-chat, salah satu kalimat yang tidak akan saya lupakan sampai kiamat, “Saya malas nanya balik sama orang”- jawaban itu saya terima setelah saya menanyakan banyak hal padanya. “Sudah makan, minum, zakat, sudah naik haji belum?”

Khairul Bahri
Jahilnya minta ampun. Jika Bahri sedang berada di sekitar anda, sebaiknya awasi barang bawaan anda. Hal ini sudah beberapa kali terjadi ketika ia menghilangkan folder di komputer, mengganti tampilan layar komputer. Ngga bisa lihat cewe cakep langsung dimintain kontaknya. “Dek siapa namanya?” tanyanya suatu hari pada perempuan yang ia taksir. Jawaban yang ia terima padat dan jelas, “Saya tidak punya nama!” Bahri pun melongos pergi.

Apriliana Rizki
Paling pendiam di kelas. Penggemar diam-diam opa Korea Utara garis keras.

Getar
Biar sesuai urutan, laki perempuan – laki perempuan. Ya udah saya masukin nama saya. Kalian tahu saya dan biarkan orang lain yang menyimpulkan.

Haeni Silvia
Kalau ketawa, suaranya terdengar seisi ruangan. Keras dan khas. Cinlok dengan anak kelas lain. Orang yang paling polos di kelas, bagi saya. Kalau manggil nama tidak suka setengah-setengah, “Kakak Getar , Ooooo Kakak Getar...”

Semoga pertemuan singkat kita bermanfaat. Sampai jumpa! Aku cinta kalian semua! :D

Hari Pertama (Kenapa fotonya ada di akhir? Biar kita ingat bagaimana awal kita berjumpa)


Bagikan

Jangan lewatkan

Postingan Pertama : BLK dan Teman-teman
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

4 komentar

Tulis komentar