2013
Jauh sebelum hari H, hari perayaan hultah AIS
Lombok, teman saya Nopi mengirimkan pesan singkat pada saya perihal perayaan
ulang tahun AIS Lombok atau Arsenal Indonesia Supporter Lombok. Perayaan
kecil-kecilan akan diselenggarakan di lapangan futsal Udayana. Tanpa banyak
tanya, saya menyanggupinya. Dia akan ke kos saya terebih dahulu di Dasan Agung,
kemudian kami akan bersamaan ke lokasi.
Hari itu adalah hari pertama kalinya saya akan main
futsal. Selama saya menjadi mahasiswa baru, sama sekali saya belum pernah main
di lapangan futsal. Bahkan, selama di pondok dulu, pas lomba futsal antar pesantren
pun, saya nggak ikut di starting line up. Bayangkan, bagaiamana saya hari itu.
Dan tentunya, ini pertama kalinya saya bertemu
dengan fans-fans Arsenal yang kesetiannya pada klub London utara itu. Karena
ini acara untuk umum, siapaun boleh ikut. Baik member atau bukan. Saya dan Nopi bersepakat untuk pergi
bersama-sama. Saya dan Nopi bukan member seperti mereka. Lebih tepatnya, kami
adalah penikmat permainan Arsenal doang. Gimana mau jadi member, buat nobar
rutin aja harus ngorbanin uang jajan selama satu minggu.
Jadilah saya dan Nopi ke tempat acara. Panitia
memungut dari masing-masing peserta uang 20 ribu rupiah. Sebagai syarat ikut
lomba futsal mini, dapat striker, dan tentu konsumsi. Saya tergabung dalam tim
King Henry (kalau tidak salah) setelah proses cabut lot sebagai syarat untuk
masuk ke tim mana, sesuai isi dalam kertas yang dilipat.
Tim saya dan Nopi beda.
Pertandingan ditentukan selama 15 menit kali 2.
Pemenang dihitung berdasarkan poin tertinggi. Menang 3 poin. Kalah 0 poin. Seri
1 poin. Kita pakai sistem liga.
Saya yang tergabung dalam tim yang permainannya
bagus-bagus, dan saya satu-satunya anggota tim yang hari itu pertama kali masuk
lapangan futsal. Sudah psti, saya kewalahan banget. Sering salah kontrol bola
sampai burung hampir kena. Operan yang terlalu pelan hingga membuat tim lawan
menguasai bola. Teman satu grup saya yang tergabung dalam tim cepat-cepat mengganti
saya. Mungkin, saya dipersiapkan untuk pertandingan selanjutnya atau
dipersiapkan untuk menjadi pemain cadangan selama-lamanya.
Hari itu dewi fortuna tidak memihak pada tim kami.
Kami hanya menjadi pemanis turnamen mini. Setidaknya, saya bangga. Berkenalan
dengan teman-teman AIS Lombok yang hafal benar yel-yel lagu Arsenal. Terlihat,
ketika acara pemotongan kue ulang tahun pertama. Mereka semua meneriakkan
yel-yel Arsenal yang ujung liriknya ada Gooners-Goonersnya. Sedang, saya dan
Nopi hanya cengengesan ngga jelas. Ngga hafal lagunya.
Tim saya
Kue Proud To Be a Gooner yang kuning kayak jersey away
Arsenal Indonesia Supporter Regional Lombok
Bagikan
Futsal with AIS Lombok
4/
5
Oleh
Muhammad Getar