Bagi saya, kuota internet itu
sangatlah berharga. Sehari ngga internetan pun rasanya kayak ngga
punya pacar. Ngga ada yang bisa di-sms, ngga bisa diteleponin,
dan ngga bisa dicurigain. Eh, bukan curiga sih, tapi diperhatiin. “Kamu
tadi diajak jalan sama cowok, siapa tuh namanya?” Oke, kalimat barusan
ini cuma contoh. Jangan dianggap serius, ya!
Saya sendiri yakin dengan
seyakin-yakinnya, kuota internet yang selama ini saya pakai itu kebanyakan
bermanfaat. Simak berikut ini :
1.
Facebook
Facebook adalah media sosial pertama yang saya punya. Sekitar tahun 2010
saya mulai kenal. Bertepatan juga dengan Piala Dunia Afrika Selatan waktu itu.
Ketika orang lain sibuk nonton sepak bola empat tahunan, saya malah sibuk
colek-colekan sama orang yang ngga saya kenal. Dan akhirnya, lewat facebook
lah saya diakui kalau saya pernah pacaran, alay, bertunangan, menikah,
sampai berpisah. Zaman-zaman jahiliyah yang kadang bikin saya enek kalau
mengingatnya.
Selain itu, teman di dunia nyata
saya kebanyakan aktif via facebook. Mau tak mau saya masih bertahan
dengan dunia yang satu ini. Punya kenalan lewat facebook, saingan di facebook,
dan banyak hal-hal lainnya.
2.
Twitter
Jika facebook yang pertama,
maka twitter yang kedua. Saya masih ingat, dulu main twitter
pakai hape jadul. Dan ya, yang namanya twitter, kita belum keren kalau followers
kita cuma 4 biji. Dengan sepenuh tenaga saya sering merayu teman-teman saya
untuk follow twitter saya. Pernah juga saya dengan akal busuk, membeli
sebuah akun sepak bola yang followersnya 2 ribuan dengan pulsa kalau tak
salah 20 ribu. Setelah dibeli, diberitahu password dan lainnya, entah
kenapa satu persatu followers itu hilang. Entah ke mana. Ini masa jahiliyah
bagian ke dua.
Kalau sekarang, twitter saya
gunakan untuk memantau berita-berita. Baik berita sepak bola tentunya, berita
yang paling saya tunggu, ada juga berita Mario Teguh yang lagi santer beredar,
berita tentang yang ada kopi-kopinya apalah itu namanya, dan ya, berita-berita
lainnya. Twitter paling cepat menginfokan ini semua.
3.
Instagram
Saya baru bisa main instagram
akhir-akhir ini. Tentu setelah saya punya smartphone. Dulu pernah ke
warnet buat bikin akun instagram tapi gagal terus. Baru tahu kalau instagram
ngga bisa dibuat lewat sana. Dan ya, saya harus nunggu beberapa tahun buat
bisa lihat video dan konten gambar yang ngabisin kuota naudzubillah sekali.
Instagram biasanya saya gunakan
untuk melihat atau menonton live news pertandingan sepak bola. Kadang
ada video-video pendek yang kebetulan sedang live, dan itulah kelebihannya.
4.
WhatsApp
WhatsApp satu-satunya aplikasi grup yang paling bagus menurut saya. Walau
terkadang sering upgrade, dan bikin kuota hilang. Dengan WhatsApp,
komunikasi antar anggota di grup lebih cepat dan nyaman. Banyak hal yang bisa
saya lakukan dengan WhatsApp.
5.
BBM
Akhir-akhir ini BBM sering saya
tinggalkan. Mungkin karena isinya kebanyakan orang curhat dan pamer semata.
Jadinya, ya saya buka kalau lagi sempat saja. Bayangkan! Mau makan aja makanannya
dicapture, mau pergi, baru balik. Tapi pas mandi ngga pernah
difoto. Kan dzolim namanya tuh. Ah, yaudah ya. Lanjut ke nomor berikutnya.
6.
Gmail
Karena saya penggua Gmail,
dan seringkali berkirim pesan lewat email, aplikasi yang satu ini wajib
untuk saya punya. Mengirim pesan, menerima pesan, dan lainnya.
7.
Youtube
Ngga mau bahas ini. Soalnya dia yang paling sering ngabisin kuota. Udah
ah lanjut!
8.
Goodreads
Saya suka membaca, dan untuk
mengarsipkan apa yang sudah saya baca, berikut dengan review singkatnya,
saya pun akhirnya membuat akun goodreads. Dengan goodreads, saya
bisa melihat buku apa saja yang akan saya beli sebelumnya dengan terlebih
dahulu melihat reviewnya. Asyiknya, setiap tahun goodreads membuat
semacam tantangan berupa berapa buku yang akan kita baca dalam satu tahun. Dan
di tahun ini saya berani menuliskan kalau akan menghabiskan buku sebanyak 50.
Dan ya, saya belum nyampai sana.
9.
Ngeblog
Apalagi kalau bukan ngeblog.
Nulis catatan, curhatan, walau terkadang ngga ada yang baca apalagi
balas. Tapi, setidaknya, dengan blog, ruang saya untuk berekspresi lebih
luas. Mau nulis apa kek ngga ada yang bakal sewot. Lah iya blog-blog saya.
Demikian, kenapa saya sering beli
paket internet dan ke mana saja kuota itu lenyap. Path dan LINE sudah
lama saya tinggalkan. Bukan apa-apa, saya cuma tidak mau terjebak masa
LINEU.Eh, salah ding. Masa lalu maksudnya.
Postingan ini terinspirasi dari postingan blog
N Firmansyah. Anak Makassar yang saya follow blognya tapi dia ngga
mau follow blog saya. Terima kasiiiih. J
All Images :
Google Images
Bagikan
Kuota Internet, Buat Apa?
4/
5
Oleh
Muhammad Getar
7 komentar
Tulis komentarKeren keren (y) nice!
ReplyI like it!
Keren keren (y) nice!
ReplyI like it!
ngakak belakangnya... follow N Firmansyah, tapi gak difollback hahaha.. sabar ya bung...
Replyaku kuota juga buat cari inspirasi gambar. yes.. im designer...
HAHAHA, nanti gue follow kalo on PC ya. Btw, kalo boleh ngasih saran, sebaiknya BBM tinggalin aja secara permanen.
ReplyWahhh...
ReplyCuma untuk itu aja ya... Kuotanya....
Wahhh...
ReplyCuma untuk itu aja ya... Kuotanya....
Lalu Muhammad Getar Persada Nusantara Roby Ulhaq.. Salah satu grup/genk saya dimasa lampau.. Iyaiya saya masih inget..Ternyata skarang Getar Oezil tak mau dibilang Gaptek, Sekarang sudah termasuk kategori orang hebat, heee
Reply