Sabtu, 17 September 2016

Kuota Internet, Buat Apa?

Bagi saya, kuota internet itu sangatlah berharga. Sehari ngga internetan pun rasanya kayak ngga punya pacar. Ngga ada yang bisa di-sms, ngga bisa diteleponin, dan ngga bisa dicurigain. Eh, bukan curiga sih, tapi diperhatiin. “Kamu tadi diajak jalan sama cowok, siapa tuh namanya?” Oke, kalimat barusan ini cuma contoh. Jangan dianggap serius, ya!

Saya sendiri yakin dengan seyakin-yakinnya, kuota internet yang selama ini saya pakai itu kebanyakan bermanfaat. Simak berikut ini :

1.     Facebook


Facebook adalah media sosial pertama yang saya punya. Sekitar tahun 2010 saya mulai kenal. Bertepatan juga dengan Piala Dunia Afrika Selatan waktu itu. Ketika orang lain sibuk nonton sepak bola empat tahunan, saya malah sibuk colek-colekan sama orang yang ngga saya kenal. Dan akhirnya, lewat facebook lah saya diakui kalau saya pernah pacaran, alay, bertunangan, menikah, sampai berpisah. Zaman-zaman jahiliyah yang kadang bikin saya enek kalau mengingatnya.

Selain itu, teman di dunia nyata saya kebanyakan aktif via facebook. Mau tak mau saya masih bertahan dengan dunia yang satu ini. Punya kenalan lewat facebook, saingan di facebook, dan banyak hal-hal lainnya.

2.     Twitter


Jika facebook yang pertama, maka twitter yang kedua. Saya masih ingat, dulu main twitter pakai hape jadul. Dan ya, yang namanya twitter, kita belum keren kalau followers kita cuma 4 biji. Dengan sepenuh tenaga saya sering merayu teman-teman saya untuk follow twitter saya. Pernah juga saya dengan akal busuk, membeli sebuah akun sepak bola yang followersnya 2 ribuan dengan pulsa kalau tak salah 20 ribu. Setelah dibeli, diberitahu password dan lainnya, entah kenapa satu persatu followers itu hilang. Entah ke mana. Ini masa jahiliyah bagian ke dua.

Kalau sekarang, twitter saya gunakan untuk memantau berita-berita. Baik berita sepak bola tentunya, berita yang paling saya tunggu, ada juga berita Mario Teguh yang lagi santer beredar, berita tentang yang ada kopi-kopinya apalah itu namanya, dan ya, berita-berita lainnya. Twitter paling cepat menginfokan ini semua.

3.     Instagram


Saya baru bisa main instagram akhir-akhir ini. Tentu setelah saya punya smartphone. Dulu pernah ke warnet buat bikin akun instagram tapi gagal terus. Baru tahu kalau instagram ngga bisa dibuat lewat sana. Dan ya, saya harus nunggu beberapa tahun buat bisa lihat video dan konten gambar yang ngabisin kuota naudzubillah sekali.

Instagram biasanya saya gunakan untuk melihat atau menonton live news pertandingan sepak bola. Kadang ada video-video pendek yang kebetulan sedang live, dan itulah kelebihannya.

4.     WhatsApp


WhatsApp satu-satunya aplikasi grup yang paling bagus menurut saya. Walau terkadang sering upgrade, dan bikin kuota hilang. Dengan WhatsApp, komunikasi antar anggota di grup lebih cepat dan nyaman. Banyak hal yang bisa saya lakukan dengan WhatsApp.

5.     BBM



Akhir-akhir ini BBM sering saya tinggalkan. Mungkin karena isinya kebanyakan orang curhat dan pamer semata. Jadinya, ya saya buka kalau lagi sempat saja. Bayangkan! Mau makan aja makanannya dicapture, mau pergi, baru balik. Tapi pas mandi ngga pernah difoto. Kan dzolim namanya tuh. Ah, yaudah ya. Lanjut ke nomor berikutnya.

6.     Gmail


Karena saya penggua Gmail, dan seringkali berkirim pesan lewat email, aplikasi yang satu ini wajib untuk saya punya. Mengirim pesan, menerima pesan, dan lainnya.

7.     Youtube


Ngga mau bahas ini. Soalnya dia yang paling sering ngabisin kuota. Udah ah lanjut!

8.     Goodreads



Saya suka membaca, dan untuk mengarsipkan apa yang sudah saya baca, berikut dengan review singkatnya, saya pun akhirnya membuat akun goodreads. Dengan goodreads, saya bisa melihat buku apa saja yang akan saya beli sebelumnya dengan terlebih dahulu melihat reviewnya. Asyiknya, setiap tahun goodreads membuat semacam tantangan berupa berapa buku yang akan kita baca dalam satu tahun. Dan di tahun ini saya berani menuliskan kalau akan menghabiskan buku sebanyak 50. Dan ya, saya belum nyampai sana.

9.     Ngeblog


Apalagi kalau bukan ngeblog. Nulis catatan, curhatan, walau terkadang ngga ada yang baca apalagi balas. Tapi, setidaknya, dengan blog, ruang saya untuk berekspresi lebih luas. Mau nulis apa kek ngga ada yang bakal sewot. Lah iya blog-blog saya.

Demikian, kenapa saya sering beli paket internet dan ke mana saja kuota itu lenyap. Path dan LINE sudah lama saya tinggalkan. Bukan apa-apa, saya cuma tidak mau terjebak masa LINEU.Eh, salah ding. Masa lalu maksudnya.

Postingan ini terinspirasi dari postingan blog N Firmansyah. Anak Makassar yang saya follow blognya tapi dia ngga mau follow blog saya. Terima kasiiiih. J

All Images : Google Images

Bagikan

Jangan lewatkan

Kuota Internet, Buat Apa?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

7 komentar

Tulis komentar
avatar
18 September 2016 pukul 09.25

Keren keren (y) nice!
I like it!

Reply
avatar
18 September 2016 pukul 09.25

Keren keren (y) nice!
I like it!

Reply
avatar
19 September 2016 pukul 08.03

ngakak belakangnya... follow N Firmansyah, tapi gak difollback hahaha.. sabar ya bung...

aku kuota juga buat cari inspirasi gambar. yes.. im designer...

Reply
avatar
21 September 2016 pukul 18.25

HAHAHA, nanti gue follow kalo on PC ya. Btw, kalo boleh ngasih saran, sebaiknya BBM tinggalin aja secara permanen.

Reply
avatar
21 September 2016 pukul 18.47

Wahhh...
Cuma untuk itu aja ya... Kuotanya....

Reply
avatar
21 September 2016 pukul 18.48

Wahhh...
Cuma untuk itu aja ya... Kuotanya....

Reply
avatar
23 September 2016 pukul 02.51

Lalu Muhammad Getar Persada Nusantara Roby Ulhaq.. Salah satu grup/genk saya dimasa lampau.. Iyaiya saya masih inget..Ternyata skarang Getar Oezil tak mau dibilang Gaptek, Sekarang sudah termasuk kategori orang hebat, heee

Reply