Sumber : Sini nih!
Kamu kalau berkunjung ke rumah orang,
atau siapalah, balik lagi nggak? Pasti balik kan? Oh ya, pertanyaan ini
tidak usah dijawab. Selain tidak penting, tidak ada gunanya juga menjawab.
Memasuki tahun ke-tiga di kostan yang sama sejak pertama kali masuk
kuliyah, sudah banyak sekali orang yang saya temui di sekitaran kostan ini. Berbagai macam orang, dari sekadar pemungut
botol sampai dengan orang yang sekadar lewat basa-basi.
Orang-orang yang sering datang dan
pergi di kostan :
1. Pemungut Botol
You know lah. Sekarang, semua barang didagang. Dari kertas
yang dikilo sampai botol plastik. Saya sering lihat ibu-ibu datang ke kostan
cuman buat mungut botol plastik. Saya kasihan, di usianya yang seharusnya
digunakan untuk istirahat banyak malah keliling dari satu komplek ke komplek
yang lain. Saya pernah ikut ngumpulin botol minuman sampai sekardus, lalu
ngasih ibu-ibu itu. Saya sadar, saya ngga bisa memberikannya kehangatan.
2. Bapak-Bapak Pencari Amal
Bapak-bapak berpeci sambil bawa buku
besar keliling dari satu kamar kostan ke kemar lainnya. Yak! Dia minta
sumbangan demi pembangunan masjid yang selalu ia jelaskan berulang kali. Saya
heran, kenapa yang diminta sumbangan cuman anak kostan, - yang mayoritas tiap
akhir bulan makan nasi saja. Minta sama Ibu kost atau warga setempat, saya tak pernah lihat. Oke, lupakan.
3. Pedagang Kaki Lima
Tipe yang satu ini sedikit kurang
asem. Tiba-tiba aja nyelonong masuk sampai dalam. Duduk dekat pintu, lalu
curhat dengan penuh iba, “Duh, Nak… belilah sate ibu. Ibu tidak ada uang
buat balik ke rumah…” NGGGGGG…. Tuh, kan.
Waktu itu saya lagi ngga punya
duit. Punya sih, tapi dikit. Dan ia datang sepert biasa, tak tahunya udah duduk
di depan pintu kayak teman kepepet minta tugas kuliyah.
“Ayo, Nak… Beli…”
“Ngga ada uang, Bu. Maaf!”
“Cuma satu ribu perbiji…”
“Tapi ngga ada uang…” Saya
menjawabnya tersenyum. Obrolan semakin membosankan. Dia maksa, saya tolak.
Lalu, tiba-tiba aja dia nyelonong pergi. “Seribu aja pelit. Apalagi lebih…”
Dada saya terasa sesak! Dasar! Sekali
lagi itu ibu-ibu datang ke kostan, saya bakal beli semua daganganya. Plus
ibunya buat dijadiin sate. EHHHM, becanda ding!
4. Bocah-Bocah
Halaman kostan saya luas, banyak bocah main ke sana ke mari. Naik di depan teras kostan ngga lepas sendal. Lalu meninggalkan bekas di
lantai yang baru saja dibersihkan. Kadang saya marah, kadang pura-pura ngga kalau
di sekitar mereka ada orang tua yang kebetulan lewat. Ah, piyuhhh!!!!
5. Misterius
Nama terakhir ini misterius. Saya tidak tahu
bentuknya rupanya, bahkan jenis kelaminnya berubaha atau tidak. Tidak
meninggalkan jejek sedikitpun. Saya yakin, dia bukan bagian dari empat nama di
atas. Ia benar-benar misterius. Saya beberapa kali ingin
melihat wajahnya secara langsung. Namun ia selalu berhasil
meninggalkan saya dengan penuh tanda tanya.
Saking misteriusnya, tabung gas saya pernah dua kali
hilang bersamaan dengan kehilangannya.
Kalian pernah nemuin hal kayak begini,
nggak? Cerita dong….
Bagikan
Yang Datang dan Yang Pergi
4/
5
Oleh
Muhammad Getar
2 komentar
Tulis komentarNICE ARTIKEL, salam blogger :)
Replysilahkan kunjungan balik ke http://pusatgameplaystation.blogspot.com :)
Ndekm Rekeng Khulaifi???
Reply